“Book Descriptions: “Aku” adalah seorang pemuda yang merantau dari Palembang ke Yogyakarta untuk melanjutkan studi. Keberangkatan itu tampak sederhana meski harus mengorbankan motor kesayangannya demi bekal awal. Setibanya di Jogja, ia tak menemukan apa pun yang istimewa sebagaimana yang kerap diceritakan oleh orang lain. Ia justru disambut oleh nyamuk, kelabang, kecoak, cacing, botol-botol bir yang berserak, makanan yang tak sesuai dengan lidahnya, bahasa yang asing, desahan dari kamar samping, dan hal-hal yang tak lumrah dalam kehidupannya yang lalu.
Perlahan ia sadari, Jogja adalah sesuatu yang lain. Jogja adalah pembeda. Kota itu mempertemukannya dengan hal-hal kecil dalam hidup yang memaksanya untuk menengok kembali pandangan-pandangannya soal diri sendiri, soal relasi, soal masa depan, dan sekelilingnya. Ia mulai belajar mengumpat, ia mulai memahami keberadaan jalan hidup yang berbeda kutub dengannya. Di kampus, ia berkenalan dengan Penyair Kedung yang nyentrik; ia diajar oleh dosen yang selalu meminta kuliah di luar ruang kelas sambil merokok; ia mendapat kabar tentang dosen peleceh seksual dan hal-hal cabul tentangnya.
Hari ini, dia mengenali keluguannya sendiri dan, setelah tahun-tahun berlalu, ia tak berubah dan masih selalu dikejutkan oleh kenangan tentang Jogja.” DRIVE