“Book Descriptions: Penyair hilang tak menjadikan buah persetubuhannya sebagai layaknya mereka Karena penyair di negerimu tidaklah seperti aku Karena puisi di negerimu tidaklah seperti puisiku Aku adalah kebebasan yang menjadi nakal Bermain kejar-kejaran dengan sederhananya bahagia di lorong-lorong yang digelapkan gerhana kehidupan Setengah tak dianggap
***
Dalam kumpulan puisi ini, Fitri Nganthi Wani menerjemahkan luka, cinta, duka keluarga, dan peliknya kehidupan sebagai anak Wiji Thukul—aktivis yang hingga sekarang tak terang keberadaannya. Sesekali dengan bahasa manis, lebih sering dengan bahasa menggertak, memperlihatkan kegeraman dan nada perlawanan yang kentara sebagai perempuan.
Persis seperti yang disampaikannya, Perempuan memang begini. Kalau tidak melawan, tidak akan menawan.” DRIVE