“Book Descriptions: Novel Burung-burung Manyar dapat dibaca sebagai bentuk proyek pasca-kolonial. Novel ini berusaha untuk mencari penyimpangan yang terjadi dalam penulisan sejarah Revolusi Indonesia. Sejarah dalam novel Burung-burung Manyar diceritakan secara mengalir dengan beberapa masukan anekdot. Sejarah tidak disampaikan dengan nada otoriter.
Sejarah dicerita melalui kisah cinta seorang yang bekerja mendukung kemerdekaan Indonesia, Larasati, dan Satadewa alias Teto, orang Indonesia yang bekerja dalam angkatan perang Belanda.
Menjelang akhir novel, terdapat kejutan yang menggelitik. Teto atau terbangkitkan jiwa nasionalismenya, dengan menjadi relawan membongkar kecurangan perusahaan tempatnya bekerja yang merugikan Indonesia.” DRIVE